Program Sarjana Teologi Konsentrasi Pelayanan Berbahasa Mandarin dirancang untuk memperlengkapi mereka yang terpanggil sebagai rohaniwan untuk melayani penuh waktu di gereja, sekolah maupun lembaga pelayanan Kristen lainnya, khususnya dalam konteks pelayanan yang berlatar belakang budaya atau bahasa Mandarin. Konsentrasi ini bertujuan untuk menghasilkan rohaniwan dengan keterampilan sebagai berikut: (1) memimpin doa dan liturgi ibadah dalam bahasa Mandarin; (2) membawakan renungan singkat dalam bahasa Mandarin; dan (3) berkomunikasi secara verbal dalam bahasa Mandarin ketika melakukan pelayanan pastoral dan penginjilan.

Kurikulum Konsentrasi Pelayanan Berbahasa Mandarin

Persyaratan Masuk Program Sarjana Teologi Konsenstrasi Pelayanan Berbahasa Mandarin

  • Telah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dengan melampirkan fotokopi ijazah dan nilai rapor yang resmi dan terlegalisir dari sekolah yang meluluskannya.
  • Mempunyai kejelasan panggilan Tuhan untuk menjadi hamba Tuhan purna waktu.
  • Mengisi formulir pendaftaran, melengkapi semua data yang diminta, serta membayar biaya pendaftaran.
  • Mengikuti dan lulus ujian saringan masuk yang meliputi bidang pengetahuan Alkitab, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, analisis, tes IQ, tes kepribadian dan wawancara (dilakukan dalam bahasa Mandarin). Ujian saringan masuk dan wawancara dapat diikuti hanya setelah semua persyaratan pendaftaran dipenuhi.

Bentuk Pembelajaran Program Sarjana Teologi Konsentrasi Pelayanan Berbahasa Mandarin

  • Secara umum kurikulum dan jadwal perkuliahan akan mengikuti paket kelas-kelas Konsentrasi Teologi. Di antara paket perkuliahan tiap semester tersebut, akan ada dua mata kuliah yang akan diikuti dengan menggunakan bahasa pengantar Mandarin.
  • Tugas-tugas perkuliahan yang bersifat tertulis dikerjakan dengan pengantar bahasa yang paling dikuasai oleh mahasiswa (bisa bahasa Indonesia ataupun Mandarin).
  • Penggunaan bahasa Mandarin diutamakan dalam komunikasi secara lisan, baik dalam percakapan komunitas tiap-tiap hari maupun dalam praktik tugas perkuliahan yang bersifat lisan (seperti berkhotbah atau memimpin pujian). Selain itu, juga akan ada pelatihan/pembekalan ekstrakurikuler untuk memperlengkapi mahasiswa agar semakin fasih dalam melayani menggunakan bahasa Mandarin.